Mengenal Meningitis, Penyakit yang Diderita Olga
Mengenal Meningitis, Penyakit yang Diderita Olga - Berita Olga Syahputra menderita meningitis atau radang selaput otak sudah terdengar mulai sejak tahun lalu. Presenter sekaligus komedian ini sebelum dirawat di RS Mount Elizabeth, Singapura, pernah dirawat di RS Pondok Indah, Jakarta.
Pakar penyakit dalam dari Divisi Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Dr. dr. Iris Rengganis, Sp. PD., KAI, FINASIM menyampaikan meningitis yaitu penyakit yang disebabkan infeksi bakteri meningokokus yang menyerang selaput otak serta sumsum tulang belakang.
Infeksi pada penyakit ini dapat terjadi karena peradangan disebabkan virus serta bakteri pada selaput tersebut .
Seterusnya Iris menyampaikan biasanya meningitis ditularkan lewat kontak langsung dengan penderita atau paparan cairan badan penderita meningitis seperti ludah, dahak, ingus, cairan bersin dan cairan tenggorokan.
Tidak hanya itu, tambah dia, meningitis juga gampang menyerang seorang dengan masalah sistem kekebalan tubuh, iritasi nasofaring karena rokok dan infeksi saluran pernapasan.
Lalu untuk gejalanya, ia menuturkan biasanya pasien mengalami sakit kepala, demam, batuk, pilek, kaku kuduk serta radang tenggorokan.
" Pada tingkat lanjut, penderita bahkan bisa mengalami hilang kesadaran dan pingsan. Hanya dalam kurun waktu 24 jam, tingkat keparahan meningitis bisa bertambah. Apabila tidak segera ditangani dapat meninggal dunia" beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah terkena penyakit ini, Iris merekomendasikan untuk menjalankan perilaku hidup bersih seperti membiasakan membersihkan tangan usai melakukan aktivitas, mengenakan masker terlebih saat bepergian ke wilayah endemik meningitis, mengonsumsi makanan serta minuman dengan asupan nutrisi seimbang, dan vaksinasi.
Berbicara masalah vaksinasi, Iris menyampaikan bahwa upaya ini adalah langkah paling baik untuk mencegah orang terserang penyakit meningitis dan mengurangi resiko sampai 80 persen.
" Efektivitasnya sekitar 70-80 persen, tetapi ini bergantung pada sistem kekebalan masing-masing orang, " tutupnya.
Tidak ada komentar: